CERPEN: SEORANG PELAJAR [Bab 5: Olimpiade Astronomi dan Mimpi yang Tertunda]
Bab 5: Olimpiade Astronomi dan Mimpi yang Tertunda
Hari-hari Rara semakin sibuk. Selain belajar untuk ujian sekolah, ia juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade Astronomi Nasional (OAN) yang akan digelar beberapa bulan mendatang.
Olimpiade Astronomi Nasional (OAN) merupakan ajang bergengsi bagi para pelajar yang berminat di bidang astronomi. Para peserta akan diuji pengetahuan mereka tentang teori-teori astronomi, kemampuan observasi, dan pemecahan masalah terkait benda-benda langit.
Rara bertekad untuk bisa lolos ke tingkat nasional OAN. Ia berlatih dengan giat di bawah bimbingan Pak Harun. Mereka sering mengadakan sesi latihan observasi di luar sekolah, memanfaatkan tempat-tempat yang minim polusi cahaya untuk bisa melihat bintang dengan lebih jelas.
Rara juga aktif mencari referensi dan berlatih mengerjakan soal-soal olimpiade astronomi tahun-tahun sebelumnya. Ia menyadari bahwa persaingan di OAN pasti akan sangat ketat. Para peserta dari seluruh penjuru Indonesia akan berkumpul untuk memperebutkan gelar juara.
Sementara itu, Rani yang awalnya bergabung dengan Klub Astronomi karena terbawa semangat Rara, kini mulai menemukan ketertarikannya sendiri pada dunia luar angkasa. Ia tidak lagi merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran yang diberikan Pak Harun. Ia bahkan sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik saat diskusi.
Suatu hari, saat sedang berlatih observasi di lapangan sekolah, Rara tiba-tiba merasakan sakit yang hebat di perutnya. Ia terjatuh lemas dan tidak bisa bangun. Rani yang panik langsung membawa Rara ke rumah sakit.
Setelah diperiksa dokter, ternyata Rara menderita usus buntu akut. Ia harus menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Keadaan ini tentu saja membuat persiapan Rara untuk OAN terganggu.
Rara merasa sedih dan frustrasi. Ia khawatir kondisinya yang belum pulih sepenuhnya akan mempengaruhi performanya di OAN. Ia bahkan berpikir untuk mundur dari kompetisi tersebut.
Melihat kesedihan sahabatnya, Rani mencoba menghibur Rara. "Ra, jangan sedih. Kesehatan kamu lebih penting daripada olimpiade. Lagipula, kamu sudah berusaha dengan sangat keras selama ini. Percayalah, mimpi kamu untuk menjadi astronot tidak akan hilang hanya karena kamu gak bisa ikut olimpiade tahun ini."
Rani benar. Rara sadar bahwa ia tidak bisa memaksakan dirinya untuk mengikuti OAN dalam kondisi yang belum pulih. Berat hati, ia memutuskan untuk mundur dari olimpiade.
Meskipun tidak bisa mengikuti OAN, Rara tetap semangat belajar astronomi. Ia bertekad untuk mengikuti olimpiade lagi tahun depan dan meraih hasil yang lebih baik. Mimpi untuk menjadi astronot pun tidak pernah ia lupakan. Ia yakin, dengan tekad dan kerja keras, ia bisa meraih impian tersebut, meskipun mungkin dengan jalan yang sedikit berbeda.
Bersambung.
BAB SELANJUTNYA:
https://iamnsuam.blogspot.com/2024/05/cerpen-seorang-pelajar-bab-6-dukungan.html
Komentar
Posting Komentar